Investissement Villa Bali
Sep 23, 2025
5 kesalahan umum visa yang sering dilakukan warga asing di indonesia (dan cara menghindarinya)
Indonesia adalah destinasi yang indah — kaya budaya, alam menakjubkan, dan keramahan hangat. Namun, sistem visa di sini memiliki banyak aturan, dan kesalahan sering terjadi. Bagi orang asing, sedikit kelalaian bisa berujung pada penundaan, penolakan, denda, atau bahkan deportasi. Berikut adalah lima kesalahan umum yang sering terjadi, beserta cara praktis untuk menghindarinya.
1. Mengajukan Jenis Visa yang Salah
Kesalahan umum:
Menggunakan visa turis atau kunjungan (misalnya B211A, VOA / e-VOA) untuk tujuan bisnis, kerja, relawan, atau tinggal jangka panjang.
Mengira visa on arrival atau visa kunjungan bisa digunakan untuk bekerja atau freelance di Indonesia.
Risiko:
Cara menghindari:
Tentukan dulu tujuan Anda (wisata, bisnis, tinggal, bekerja) lalu sesuaikan dengan jenis visa yang tepat.
Jika ragu, cek situs resmi Direktorat Jenderal Imigrasi atau konsultasikan dengan konsultan visa terpercaya.
Untuk bekerja atau tinggal jangka panjang, ajukan izin resmi (ITAS, KITAS, dsb.) sesuai aturan, jangan menyalahgunakan visa turis/kunjungan.
2. Dokumen Tidak Lengkap atau Salah

Kesalahan umum:
Dokumen tidak lengkap atau sudah kedaluwarsa (paspor tidak valid, surat sponsor kurang, bukti dana tidak jelas, atau itinerary kosong).
Salah ketik atau data tidak sesuai (nomor paspor, ejaan nama, tanggal tidak cocok).
Risiko:
Cara menghindari:
Buat checklist dokumen sesuai jenis visa dan pastikan semuanya lengkap.
Periksa validitas paspor (minimal 6 bulan) dan kondisi fisiknya.
Gunakan format resmi jika ada, serta cek kembali data (nama, nomor, tanggal) sebelum diserahkan.
3. Overstay atau Menyalahgunakan Visa
Kesalahan umum:
Risiko:
Denda overstay (tahun 2025: Rp1.000.000 per hari).
Deportasi, larangan masuk kembali, atau masalah hukum.
Cara menghindari:
Selalu catat tanggal kadaluarsa visa, pasang pengingat jauh-jauh hari.
Jika butuh tinggal lebih lama, ajukan perpanjangan atau ganti jenis visa sebelum masa berlaku habis.
Jangan pernah bekerja secara resmi atau freelance tanpa izin kerja yang sah.
4. Tidak Mengikuti Aturan Imigrasi Terbaru

Kesalahan umum:
Aturan, biaya, kategori visa, dan dokumen pendukung sering berubah. Banyak orang asing masih mengikuti info lama dari forum atau blog.
Agen visa atau website tertentu tidak memperbarui informasi, sehingga pengajuan salah jalur.
Risiko:
Cara menghindari:
Selalu cek sumber resmi: website Imigrasi Indonesia, pengumuman terbaru, atau kantor imigrasi setempat.
Gunakan agen visa atau konsultan terpercaya yang selalu update.
Sisihkan waktu ekstra dalam proses pengajuan untuk mengantisipasi perubahan aturan mendadak.
5. Menggunakan Agen Tidak Terpercaya atau Tertipu Scam
Kesalahan umum:
Memakai agen visa yang tidak resmi: menjanjikan hal berlebihan, mengajukan visa yang salah, atau mengenakan biaya tersembunyi.
Tertipu website palsu yang mengaku sebagai portal resmi.
Risiko:
Cara menghindari:
Pastikan legalitas agen: cek ulasan, reputasi, dan akreditasi.
Selalu verifikasi URL dan portal resmi; hindari link mencurigakan dan metode pembayaran tidak jelas.
Jika memungkinkan, lakukan pengajuan langsung sendiri atau pastikan Anda memantau proses yang dilakukan agen.
Kesimpulan
Kesalahan kecil dalam pengajuan visa di Indonesia bisa berakibat serius: stres, denda, bahkan deportasi. Namun, dengan perencanaan matang, memahami jenis visa, menyiapkan dokumen lengkap, dan mengikuti aturan terbaru, sebagian besar masalah bisa dihindari.
Jika berencana tinggal jangka panjang (untuk kerja atau residensi), penting untuk benar-benar memahami jalur imigrasi resmi (KITAS, ITAP, investor visa, dsb.). Jangan ragu untuk meminta bantuan konsultan imigrasi atau komunitas ekspatriat berpengalaman karena mereka biasanya sudah melewati proses ini dan bisa memberi arahan yang benar.