12 negara lagi ditambahkan ke daftar visa on arrival indonesia untuk memudahkan kunjungan ke bali
Pemerintah Pusat Indonesia telah menyatakan bahwa dua belas negara lagi akan diikutsertakan dalam program visa-on-arrival pada 30 Mei 2022.
Pemerintah Pusat Indonesia meningkatkan skema visa on arrival untuk mencakup enam puluh negara pada 3 Mei 2022. Ini merupakan perubahan paling signifikan dalam pembukaan kembali Covid-19 saat itu. Selama puncak penguncian internasional, proses visa-on-arrival ditangguhkan. Rencana pembukaan kembali bertahap pemerintah Indonesia bisa dibilang sudah selesai. Akhir dari semua pembatasan terkait Covid-19, menurut anggota pemerintah, semakin dekat.
Penambahan dua belas negara baru ke dalam daftar visa-on-arrival Indonesia merupakan tanda lain yang menggembirakan bahwa negara ini semakin dekat dengan akhir pandemi. Hari ini, akun Instagram resmi Dirjen Imigrasi Indonesia mengeluarkan infografis yang mengklarifikasi negara mana saja yang masuk dalam daftar tersebut.
Pengunjung dari Bahrain, Belarusia, Bosnia dan Herzegovina, Kuwait, Mesir, Maroko, Oman, Peru, Rusia, Serbia, Ukraina, dan Yordania sekarang dapat memperoleh visa pada saat kedatangan di salah satu dari sembilan bandara utama Indonesia, termasuk Bandara Ngurah Rai Bali.
Biaya visa pada saat kedatangan Rp 500.000 dan dapat dibayar dengan kartu kredit atau debit. Uang tunai diterima dalam mata uang berikut: EUR, GBP, AUD, USD, SGD, dan IDR.
Tahun ini, Bali akan menjadi tuan rumah beberapa konferensi internasional besar, termasuk KTT G20. Pulau ini baru-baru ini menjadi tuan rumah Platform Global PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana. Pemerintah akan berusaha untuk menghilangkan potensi hambatan bagi wisatawan, peserta, dan staf pendukung saat Bali membuka pusat konferensi dan fasilitas konvensi untuk acara-acara besar ini.
Pembukaan skema visa on arrival ke sebanyak mungkin negara menunjukkan keramahan dan lingkungan positif Bali.
Sementara beberapa negara mempersulit warga negara Rusia untuk bepergian, Indonesia baru saja membuatnya lebih sederhana. Rusia dan Ukraina kini telah ditambahkan ke dalam program visa-on-arrival, dan perdebatan online seputar keputusan itu berkecamuk. Undangan Presiden Putin ke G20 telah diperpanjang oleh Presiden Indonesia.
Meski Ukraina bukan anggota G20, namun Jokowi mengundang Presiden Ukraina Volodymyr. Undangan telah mengangkat beberapa alis. AS telah menjelaskan bahwa Putin dan Rusia tidak akan hadir. Menurut laporan, Jokowi ingin Indonesia dapat menyatukan G20 dan mendorong stabilitas dan perdamaian.
Pembaruan skema visa-on-arrival adalah berita bagus bagi industri pariwisata Bali. Wisatawan dari dua belas negara lebih dapat dengan mudah memasuki Bali. Emirates, maskapai penerbangan terbesar di dunia, baru-baru ini kembali ke landasan di Bandara Internasional Bali, yang disambut dengan kegembiraan.
Mengingat perpanjangan program visa-on-arrival, maskapai Timur Tengah diperkirakan akan mulai menawarkan paket penerbangan yang lebih memudahkan pengunjung dari Bahrain, Kuwait, Mesir, Maroko, Oman, dan Yordania untuk mengunjungi pulau itu.
Asosiasi Pariwisata Bali baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan proposal kepada Pemerintah Nasional Indonesia untuk mengusulkan agar program visa on arrival diperluas ke 198 negara yang diakui di seluruh dunia. Permintaan ini sepertinya tidak akan dikabulkan, tetapi argumennya tampak masuk akal pada pandangan pertama.
Ini akan menjadikan Indonesia negara pertama di dunia yang memberikan visa on arrival ke semua negara. Beberapa mungkin mengatakan bahwa itu menghilangkan semua birokrasi, sementara yang lain mungkin berpendapat bahwa itu menjadi bebas untuk semua.
Ada lonjakan permintaan dalam pemesanan untuk Bali setelah penghapusan tes PCR pra-kedatangan untuk pengunjung luar negeri yang divaksinasi. Semuanya berjalan sesuai rencana. Hanya beberapa pembatasan terkait Covid-19 yang tersisa. Upaya tekad Bali untuk pulih dengan cepat dari pandemi membuahkan hasil.