3,3 juta dosis vaksin covid-19 dibutuhkan bali untuk mencapai target inokulasi

Kategori : Adventure | Di buat pada Jun 06, 2021

Bali masih membutuhkan pasokan sekitar 3,3 juta dosis vaksin COVID-19 untuk menginokulasi dua pertiga penduduknya, menurut gubernur, meskipun jumlah kasus resmi telah menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Pada 3 Juni, sekitar 1,35 juta orang di Bali telah menerima dosis vaksinasi pertama mereka, menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, dengan sekitar 646.000 telah menerima suntikan kedua saat ini.

Gubernur Wayan Koster menyatakan bahwa provinsi tersebut telah menerima sekitar 2,7 juta dosis sejauh ini, dan akan membutuhkan sekitar 3,3 juta lagi untuk memenuhi tujuannya memvaksinasi setidaknya 70% dari 4,32 juta penduduknya.

Bali memulai upaya vaksinasi massal pada pertengahan Januari, dengan target selesai pada 30 Juni. Pada tingkat kemajuan saat ini, Koster tampaknya memperpanjang batas waktu setidaknya hingga Juli.

Indonesia menyarankan pada bulan Maret bahwa itu akan terbuka untuk wisatawan internasional pada pertengahan tahun ini, dan upaya resmi tampaknya difokuskan untuk menjaga jangka waktu tersebut. Namun, baru-baru ini ada penekanan yang lebih besar pada inisiatif Work from Bali, yang saat ini sedang dikerjakan di tingkat resmi dan mungkin akan dilaksanakan pada kuartal ketiga tahun ini.

Meskipun angka dari pemerintah provinsi di Bali menunjukkan tren penurunan dalam kasus COVID-19 dan pandangan yang umumnya optimis dalam hal kematian dan tingkat pemulihan, sebuah laporan eksklusif dari Reuters yang diterbitkan kemarin menunjukkan bahwa data resmi mungkin hanya mewakili sebagian kecil dari pandemi. keparahan sebenarnya di Indonesia.

Menurut artikel yang mengutip temuan awal dari penelitian seroprevalensi yang dilakukan oleh Universitas Udayana, tingkat infeksi di Bali 53 kali lebih besar pada September dan November dari yang dilaporkan sebelumnya.

Selama pandemi, para profesional kesehatan masyarakat secara teratur menyatakan kekhawatiran tentang kurangnya pengujian dan pelacakan di Indonesia, dan Bali khususnya belum secara terbuka memberikan data tentang hal ini.

Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya menyatakan bahwa provinsi melakukan antara 500 dan 600 tes setiap hari, meskipun fakta bahwa laboratorium di provinsi tersebut memiliki kemampuan untuk menganalisis sekitar 2.500 sampel per hari, menekankan bahwa upaya penelusuran sangat buruk. Menurut dia, petugas kesehatan hanya mampu melacak setiap kasus COVID-19 hingga delapan atau sembilan orang, meskipun jumlah yang disarankan antara 25 dan 30.


Please display the website in portrait mode!