Bali sejak lama menjadi destinasi impian bagi wisatawan, ekspatriat, dan digital nomad. Pantai tropisnya, budaya yang kaya, serta komunitas internasional yang terus berkembang menjadikannya salah satu tempat tinggal paling menarik di Asia Tenggara. Namun, di balik gaya hidup yang indah, salah satu daya tarik terbesar Bali adalah keterjangkauannya dibandingkan dengan kota besar di Eropa, Amerika Serikat, atau bahkan Singapura.
Jadi, berapa sebenarnya biaya hidup di Bali pada tahun 2025? Dalam panduan ini, kami akan membahas pengeluaran utama, mulai dari perumahan dan makanan hingga kesehatan dan gaya hidup. Membantu Anda merencanakan kepindahan, pensiun, atau investasi dengan percaya diri.
1. Biaya Perumahan di Bali (Sewa dan Vila)

Perumahan biasanya menjadi pengeluaran terbesar bagi ekspatriat, tetapi Bali menawarkan berbagai pilihan tergantung gaya hidup dan lokasi.
Apartemen dan Studio: Mulai dari Rp 5-10 juta/bulan (sekitar USD 300-650) di area yang kurang turistik seperti Sanur atau Denpasar.
Vila Pribadi: Vila satu kamar tidur dengan kolam renang di Canggu atau Seminyak berkisar Rp 15-25 juta/bulan (USD 1,000-1,600). Vila lebih besar dengan 3-4 kamar tidur dapat mencapai Rp 30-60 juta/bulan (USD 2,000-4,000+), terutama di lokasi premium.
Properti Sewa Jangka Panjang (Leasehold): Banyak ekspatriat memilih kontrak jangka panjang, yang sering lebih hemat. Harga bervariasi tergantung lokasi, tetapi perjanjian leasehold biasanya mencakup 20-30 tahun, sehingga menarik bagi investor.
Tip: Untuk yang mencari lebih dari sekadar sewa, membeli vila leasehold sering menjadi investasi paling strategis. Agen seperti Kibarer Property membantu pembeli memahami aspek hukum dan aturan kepemilikan properti, sehingga lebih tenang dan aman.
2. Biaya Makanan and Bersantap
Makanan adalah salah satu keuntungan besar tinggal di Balim, kamu bisa makan di luar setiap hari tanpa menguras kantong.
Warung Lokal: Makanan lengkap khas Indonesia (nasi campur, mie goreng, sate ayam) hanya Rp 25-40 ribu (USD 1.50-3).
Restoran Menengah: Kafe bergaya Barat atau restoran internasional berkisar Rp 100-200 ribu/orang (USD 6-13).
Belanja Harian: Belanja mingguan untuk satu orang biasanya Rp 700 ribu - 1 juta (USD 45–65), tergantung jumlah barang impor.
Seorang individu bisa menjaga anggaran makanan sekitar USD 300-500/bulan, sementara pasangan dan keluarga bisa lebih tinggi tergantung gaya hidup.
3. Transportasi di Bali

Transportasi umum terbatas di Bali, sehingga ekspatriat biasanya mengandalkan skuter, mobil, atau aplikasi ride-hailing.
Sewa Skuter: Rp 800 ribu - 1.5 juta/bulan (USD 50–100).
Bensin: Sekitar Rp 13 ribu/liter (USD 0.85).
Ride-Hailing (Grab, Gojek): Perjalanan singkat Rp 15-40 ribu (USD 1-3).
Sewa Mobil atau Sopir: Sewa mobil dengan sopir mulai Rp 600 ribu/hari (USD 40), sementara sewa bulanan USD 400–700.
Bagi kebanyakan ekspatriat, skuter + ride-hailing sesekali adalah opsi paling hemat. Keluarga biasanya memilih mobil atau sopir pribadi demi kenyamanan dan keamanan.
4. Kesehatan & Asuransi

Kesehatan di Bali cukup terjangkau dan semakin baik, meski kualitasnya bervariasi.
Klinik Lokal: Konsultasi mulai Rp 100-200 ribu (USD 7-15).
Rumah Sakit Internasional (BIMC, Siloam): Konsultasi mulai Rp 500 ribu - 1 juta (USD 35-70).
Asuransi: Disarankan memiliki asuransi internasional, biaya sekitar USD 800-1,500/tahun tergantung cakupan.
Banyak ekspatriat memilih ke Singapura atau Jakarta untuk perawatan khusus, tetapi untuk kebutuhan sehari-hari, Bali sudah cukup memadai.
5. Gaya Hidup dan Hiburan

Tinggal di Bali bukan sekadar bertahan hidup, tapi juga menikmati gaya hidup tropis.
Fitness dan Yoga: Keanggotaan bulanan USD 30-100.
Coworking Space (Canggu, Ubud, Sanur): USD 150-300/bulan.
Hiburan Malam: Minuman di beach club sekitar USD 6-10, tiket masuk acara premium bisa USD 30-50.
Liburan Akhir Pekan: Perjalanan singkat ke Nusa Penida, Lombok, atau Gili Islands sekitar USD 100-200 termasuk transport, penginapan, dan makan.
Bagi banyak orang, gaya hidup inilah alasan utama mereka menetap lama di Bali, kombinasi kerja, hiburan, dan komunitas.
6. Contoh Rata-Rata Anggaran Bulanan (2025)
Digital Nomad (Single)
Perumahan: USD 800
Makanan: USD 400
Transport: USD 100
Gaya hidup: USD 300
Total: ~USD 1,600/bulan
Pasangan
Perumahan: USD 1,200-1,800
Makanan: USD 600-800
Transport: USD 150
Gaya hidup: USD 500
Total: ~USD 2,500-3,000/bulan
Keluarga dengan Anak
Perumahan: USD 2,000-3,500
Makanan: USD 1,000+
Transport: USD 300-500
Sekolah dan gaya hidup: USD 1,000-1,500
Total: ~USD 5,000–6,500/bulan
Kesimpulan: Bali di Tahun 2025 Masih Menawarkan Nilai Tinggi

Meski harga naik di kawasan populer seperti Canggu dan Seminyak, Bali tetap menawarkan nilai terbaik bagi ekspatriat di 2025. Dibanding kota global, biaya hidup masih lebih rendah, sementara gaya hidupnya tak tertandingi, dari pantai kelas dunia hingga komunitas internasional yang dinamis.
Jika Anda berencana tinggal lebih lama, menemukan rumah yang tepat sangatlah penting. Kibarer Property siap membantu ekspatriat dan investor menemukan vila atau opsi leasehold sesuai gaya hidup dan anggaran Anda. Dengan bimbingan ahli di pasar properti Bali, transisi Anda menuju kehidupan pulau akan berjalan mulus.
Hidup Bali Anda dimulai dari rumah yang tepat. Hubungi Kibarer Property untuk membantu menemukannya.