lanjutkan program bebas visa untuk negara-negara asean

Kategori : Adventure | Di buat pada Apr 05, 2022

Seorang pejabat dari Bali Hotel and Restaurant Association menyarankan agar pemerintah pusat melanjutkan program bebas visa bagi pelancong dari negara-negara ASEAN.

Presiden Persatuan Hotel dan Pariwisata Bali Indonesia (PHRI) I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya membenarkan bahwa pihaknya telah mengusulkan agar pemerintah pusat melanjutkan program bebas visa bagi seluruh negara ASEAN untuk mempercepat pemulihan pariwisata di Bali.

Suryawijaya mencontohkan, program bebas visa ini berbeda dengan program visa-on-arrival yang baru-baru ini diterapkan di 42 negara.

“VoA dan program bebas visa adalah dua hal yang berbeda. Wisatawan tetap harus membayar USD 35 (Rp 500.000) untuk mendapatkan VoA, sedangkan program bebas visa memungkinkan wisatawan mengaksesnya tanpa membayar,” kata Suryawijaya, Selasa (29/3).

Sebelum pandemi Covid-19, saat program bebas visa masih dilaksanakan, Bali banyak menerima kunjungan dari negara-negara ASEAN.

“Ketika visa gratis masih diterapkan pada 2019, Indonesia menerima lebih dari 14 juta pengunjung dan 6,3 juta di antaranya mengunjungi Bali,” tambah Suryawijaya. Ia juga mengusulkan agar pemerintah memperluas program visa-on-arrival ke negara-negara Uni Eropa lainnya.

Jika pemerintah menerapkan program ini tahun ini, pariwisata di Bali diharapkan meningkat sebesar 40% pada akhir tahun 2022 dan pulih sepenuhnya pada tahun 2023. Dengan penerapan visa on arrival saat ini, tingkat okupansi Hotel di Bali mencapai 25%, naik dari 15% sebelumnya. . . .


Please display the website in portrait mode!