no trace back lonjakan virus corona di bali hingga liburan yang diperpanjang - petugas kesehatan

Kategori : Adventure | Di buat pada Dec 07, 2020

Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menyoroti lonjakan kasus virus korona baru-baru ini dan memperingatkan agar tidak mengizinkan pertemuan yang ramai. Dia pada hari Senin menunjukkan rata-rata mingguan di Bali meningkat

dari 386 kasus antara 28 Oktober dan 3 November, menjadi 823 kasus antara 25 dan 30 November.

"Saya ingin kita semua setuju bahwa seharusnya tidak ada lagi orang banyak untuk alasan apa pun untuk saat ini," kata Luhut. \

Namun Pejabat Tinggi Kesehatan Bali mengatakan kasus COVID-19 di provinsi tersebut belum dikaitkan dengan liburan yang diperpanjang. I Ketut Suarjaya, Kepala Dinas Kesehatan Bali dengan cepat mencatat hubungan antara potensi keramaian dan liburan yang diperpanjang, tetapi mengatakan bahwa kasus virus korona di pulau itu belum dilacak kembali ke akhir pekan yang panjang, seperti yang terjadi pada akhir Oktober.

“Kita lihat, setelah sekitar satu atau dua minggu setelah libur panjang ternyata kasus di Bali tidak bertambah,” kata Suarjaya kepada wartawan kemarin.

“Berdasarkan analisis kami. [Kasus paku] yang pertama dari upacara adat di Bali. Saya tidak menyalahkan siapa pun, itu hanya kenyataan. Ada banyak upacara adat, itu musim pernikahan, pemakaman, dan sejenisnya. "

Dalam penjelasan lebih lanjut ia menyebutkan, peningkatan kasus tersebut berasal dari rumah sakit, cluster perkantoran dan dengan kasus-kasus yang terkonfirmasi di antara petugas pemilu karena pemilu mendatang di daerah tersebut. Suarjaya juga mengatakan bahwa jejak kontak dari pasien Covid-19 yang dikonfirmasi juga berkontribusi pada beban kasus provinsi.

Pembatalan tiga cuti bersama antara Tahun Baru dan Natal tahun ini telah diumumkan oleh para pejabat terkait kekhawatiran lonjakan kasus virus corona selama libur akhir tahun yang diperpanjang.


Please display the website in portrait mode!