Sebuah derek yang ditempatkan di atas rangka konstruksi besar perlahan mengangkat mahkota emas Dewa Wisnu, lalu dengan hati-hati dan penuh penghormatan menempatkannya tepat di kepala sang dewa. Momen ini menandai tahap paling penting sebelum penyelesaian akhir dari patung monumental Garuda Wisnu Kencana di Ungasan, di tebing putih Bali selatan.

Acara ini ditandai dengan upacara kecil yang disebut pasupati, yaitu ritual ungkapan syukur dan doa untuk memohon berkah Tuhan yang berkelanjutan.

Dimulai pada tahun 1990 oleh mantan Menteri Pariwisata Joop Ave dan maestro pematung Indonesia I Nyoman Nuarta, dengan dukungan Gubernur Bali saat itu Ida Bagus Oka dan Menteri Energi dan Pertambangan Ida Bagus Sudjana, pembangunan patung ini telah berhasil melewati banyak tantangan hingga mencapai tahap krusial ini.

“Patung Garuda Wisnu Kencana di kompleks budaya yang besar ini diharapkan selesai dan diresmikan pada Agustus 2018, siap menyambut ribuan delegasi penting yang menghadiri Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali pada Oktober,” kata Nyoman Nuarta.

Berdiri setinggi 120 meter dari tanah, atau 276 meter di atas permukaan laut, patung Garuda Wisnu yang megah ini dirancang agar dapat terlihat oleh semua penumpang pesawat saat mendekati Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, menyambut hangat kedatangan mereka di Bali dan Indonesia, serta meninggalkan kesan yang tak terlupakan.

Patung Garuda Wisnu Kencana (atau GWK) akan menjadi patung tertinggi kedua di dunia, setelah Patung Buddha Kuil Musim Semi di Hainan, Tiongkok, yang tingginya 153 meter. GWK lebih tinggi dari Patung Liberty di New York dan Patung Kristus Penebus di Rio de Janeiro. Patung setinggi 75 meter ini berdiri di atas platform setinggi 45 meter, sementara bentangan sayap burung Garuda mencapai 64 meter.

Dengan berat mencapai 4.000 ton, GWK terbuat dari tembaga, kuningan, dan baja, dan berdiri di atas lahan seluas 240 hektar di samping air terjun yang berasal dari mata air alami di dekatnya.

GWK dibangun dari 754 modul terpisah yang dibuat di studio Nuarta di Bandung, Jawa Barat, lalu dikirim ke Bali, di mana setiap modul dipasang dengan teliti sesuai posisinya. Perencanaan dan konstruksinya dirancang menggunakan perhitungan digital dengan mempertimbangkan berat, struktur, dan kekuatan angin.

Patung ini dirancang tahan terhadap gempa berkekuatan hingga 8 skala Richter, kata Nuarta. Total investasi mencapai Rp450 miliar, berasal dari dana sektor swasta. Saat konstruksi terhenti akibat krisis keuangan Asia tahun 1997, proyek ini kemudian diambil alih dan dikelola oleh PT Garuda Adhinata Indonesia dari Alam Sutera Real Estate.

Meski pembangunannya belum rampung, kompleks GWK sudah menjadi tempat populer untuk menggelar acara besar, dengan tubuh Wisnu dan kepala besar Garuda yang telah dapat disaksikan publik. Di sini diadakan acara makan malam, pertunjukan seni tari tradisional dan drama, serta konser populer seperti Viral Fest Asia, Soundrenaline, Dreamfields, dan banyak lagi.

Garuda Wisnu Kencana: Simbol Perdamaian, Ketentraman, dan Persatuan Nasional

Dalam keadaan meditasi, Dewa Wisnu dengan mata setengah tertutup memancarkan aura kedamaian dan ketenangan total, menunggangi bahu burung Garuda yang besar dan tampak garang, dengan tatapan tajam penuh kewaspadaan.

Umat Hindu Bali percaya bahwa Dewa Wisnu adalah Pemelihara dan Pelindung alam semesta yang datang saat kekuatan destruktif mengancam menciptakan kekacauan, dan Wisnu hadir untuk mengembalikan keseimbangan kosmis. Burung Garuda melambangkan kecepatan, kekuatan, dan keperkasaan.

Di Indonesia, Garuda juga dijadikan lambang negara yang dikenal sebagai Garuda Pancasila, dengan tubuhnya yang memuat lambang Pancasila, lima dasar negara Indonesia, dan cakarnya menggenggam pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Maskapai penerbangan nasional Indonesia juga memakai nama Garuda Indonesia sebagai logo.

Dengan demikian, patung Garuda Wisnu Kencana tidak hanya akan menjadi ikon pulau Bali yang indah, tetapi juga simbol persatuan nasional Indonesia dalam keberagaman yang luar biasa.

Selamat datang di Bali. Selamat datang di Wonderful Indonesia.