Sebuah perusahaan milik negara China diharapkan untuk membiayai pengembangan bandara Bali Utara.
Bandara Bali
Bandara Bali Utara harus menjadi alternatif solusi arus masuk wisatawan yang diharapkan pasca berakhirnya pandemi. Ini akan dikembangkan oleh dua perusahaan berbeda: PT Panji Sakti (PT BIBU) dan China Construction First Group Corp Ltd (CCFG), sebuah perusahaan milik negara China.
Ketua PT BIBU Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo membenarkan bahwa kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman terkait pembangunan Bandara Bali Utara di Kubuaddan, Buleleng.
“Kami telah menandatangani kesepakatan bahwa CCFG akan menjadi kontraktor utama untuk proyek ini. Itu harus selesai pada 2024,” kata Hariwibowo, Kamis (6/1).
Ia juga menjelaskan, proyek ini digagas untuk mengantisipasi masuknya penerbangan internasional pascapandemi, karena bandara di Bali Selatan hanya memiliki satu landasan pacu.
Sementara itu, perwakilan CCFG untuk Indonesia, Sun Kelin, mengatakan proyek tersebut akan didanai melalui program turnkey. “Kami siap mewujudkan bandara yang diimpikan masyarakat Bali Utara,” kata Kevin.
Sesuai Perpres Nomor 109/2020, Bandara Internasional Bali Utara ditetapkan sebagai salah satu proyek strategis nasional untuk menghidupkan kembali pariwisata di Bali.