Otoritas agama terkemuka Bali telah memastikan bahwa Nyepi tahun ini (Hari Raya Nyepi di Bali) hanya akan diperingati selama satu hari. Pengumuman ini menepis rumor bahwa Nyepi dirayakan selama tiga hari sebagai tradisi zaman modern.

“Soal Nyepi, kami ingin tegaskan tidak ada perayaan tiga hari, Nyepi hanya satu hari. Nyepi tiga hari tidak pernah tertulis di lontar, ”kata I Gusti Ngurah Sudiana, ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Bali, kemarin.

Lontar adalah daun lontar yang digunakan sebagai halaman dalam teks suci Hindu.

Ngurah lantas merujuk pada surat edaran yang dikeluarkan pada bulan Januari yang menegaskan bahwa Nyepi akan menjadi perayaan satu hari. Surat edaran itu memungkinkan perayaan hari suci dengan batasan dan batasan yang tepat untuk memastikan standar kesehatan akibat virus corona. Ini termasuk membatasi upacara maksimal 50 orang, melarang menyalakan petasan, dan kepatuhan ketat wajib terhadap protokol kesehatan.

Pawai Ogoh Ogoh yang biasanya dilakukan pada malam Nyepi juga telah dibatalkan tahun ini. Ogoh Ogoh menjadi tradisi modern sejak beberapa dekade terakhir di kalangan anak muda Bali saat mereka

bersaing untuk membuat model yang paling megah dan mengaraknya di jalan-jalan Bali. Namun, otoritas agama sebelumnya menekankan bahwa ini bukanlah kewajiban agama.

“Kalau ada informasi boleh mengarak ogoh-ogoh itu salah tidak perlu diperhatikan. Karena akan menimbulkan keramaian, dan tidak boleh ada gugusan dari upacara, jangan sampai terjadi, ”kata Ngurah.