Pada 13 April 2025, pesawat TransNusa 8B 969 lepas landas dari Denpasar menuju Bandara Baiyun, Guangzhou—menandai jalur terjadwal pertama Bali–Guangzhou. Untuk sementara, penerbangan beroperasi empat kali seminggu dan akan menjadi setiap hari mulai Juni 2025 menggunakan Airbus A320 berkapasitas 174 kursi.
Dari Charter Sekali Jalan ke Rute Rutin
Perjalanan udara langsung Tiongkok–Bali sudah jauh berubah sejak awal 2000-an:
2002 – Charter pertama dari Guangdong
2015 – Garuda Indonesia & China Eastern membuka rute reguler
2020 – Pandemi menghentikan semua penerbangan
2025 – TransNusa kembali hadir, 4× seminggu, harian mulai Juni
Guangzhou adalah hub besar di selatan Tiongkok, terhubung kereta cepat ke puluhan ibu kota provinsi. Satu transit di Denpasar memudahkan turis dari Chengdu, Changsha, dan kota-kota pedalaman lainnya untuk liburan ke Bali.
Alasan Jalur Ini Penting
Lonjakan Pariwisata
Rekor penumpang. Januari–Februari 2025, Bandara Ngurah Rai sudah melayani 3,64 juta penumpang—start tahun terbaik sejauh ini.
Jaringan makin luas. Sebelum Guangzhou, bandara punya 63 rute dari 54 maskapai. Tambahan ini memperkaya pilihan terbang.
Dampak Ekonomi
Kargo lebih murah & cepat. Seafood segar tak perlu lagi transit Jakarta, elektronik tiba lebih cepat di rak toko.
Peluang kerja baru. Tiap penerbangan menambah lapangan bagi petugas darat, pemandu Mandarin, hingga pekerja logistik.
Tamu tinggal lebih lama. Wisatawan Tiongkok kian gemar menyewa vila bulanan ketimbang hotel pendek.
Efek di Pasar Properti
Biasanya permintaan jangka panjang muncul dulu di selatan—Seminyak, Kuta, dan terutama Canggu. Kalau jadi harian, analis memprediksi kenaikan minat pada:
Unit menengah dekat bandara (cocok untuk transit singkat).
Vila modern di Canggu yang nyaman untuk kerja jarak jauh.
Rumah ramah lingkungan di Tabanan untuk tinggal santai lebih lama.
Cari tahu lebih jauh:
Kesimpulan
Rute Bali–Guangzhou bukan sekadar “penerbangan tambahan”. Ia menghubungkan dua kawasan dinamis. Saat frekuensi naik, Bali akan menikmati arus wisatawan lebih stabil, perdagangan lebih lancar, dan permintaan properti yang terus bertumbuh.
Bagi investor—atau siapa pun yang bermimpi tinggal lebih lama di Bali—ini saat yang pas untuk mulai survei. Selamat terbang, semoga perjalanan lancar, dan selamat datang di babak pertumbuhan Bali berikutnya.