Setelah dua orang dinyatakan positif dengan varian Inggris dan Afrika Selatan, Bali akan mengirimkan semua sampel kasus yang dikonfirmasi ke Kementerian Kesehatan untuk sekuensing genom lengkap.
Wayan Koster, Gubernur Bali membagikan temuan baru-baru ini, di mana ia mencatat bahwa satu pasien telah dipastikan terinfeksi varian B1351 dari Afrika Selatan, sementara yang lain terinfeksi varian B117 dari Inggris. Penemuan itu dilakukan setelah otoritas kesehatan menganalisis beberapa sampel positif COVID-19 dari Rumah Sakit Umum Sanglah.
Pasien yang terinfeksi varian Afrika Selatan itu dirawat di Rumah Sakit Sanglah tetapi sejak itu meninggal, Koster menegaskan. Pasien tersebut berasal dari Badung dan tidak menjalani vaksinasi.
Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Kementerian Kesehatan, pengambilan sampel dari pasien yang terinfeksi Afsel diambil pada 25 Januari dan pasien meninggal pada 16 Februari.
Otoritas kesehatan kini telah meluncurkan penyelidikan epidemiologi untuk memahami risiko penularan sejak kasus pertama kali dikonfirmasi.
“Sementara satu pasien lainnya yang dipastikan positif mengidap COVID-19 varian dari Inggris sudah sembuh, dalam keadaan sehat, dan sudah dipulangkan. [Mereka] dari Denpasar. Pasien ini sekarang sudah divaksinasi, ”kata Koster.
Ketut Suarjaya, Kepala Dinas Kesehatan Bali, menyampaikan bahwa seluruh sampel kasus positif yang dikumpulkan di Bali akan dibagikan kepada Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk dilakukan pengurutan genom lengkap.
Pejabat di Indonesia sangat waspada untuk mencegah penyebaran mutasi berbahaya baru Covid-19 terutama mengingat krisis COVID-19 yang sedang berlangsung di India yang telah ditelusuri kembali ke jenis virus korona mutan ganda baru yang dikenal sebagai B1617. Seluruh pendatang dari India saat ini dilarang masuk ke Indonesia, hingga kemarin Indonesia telah mengidentifikasi enam strain virus corona yang ada di wilayah perbatasannya, yaitu D614G, B117, E484K, B1525, dan B1351.