Gubernur Bali I Wayan Koster sedang mempertimbangkan untuk menutup semua distributor plastik di pulau itu untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah.
Sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah plastik di pulau itu, Koster berencana mengambil tindakan lebih tegas dengan menutup bisnis yang mendistribusikan kantong plastik sekali pakai di Bali.
"Saya akan mencari semua distributor plastik di pulau itu dan menyuruh mereka berhenti melakukan bisnis ini pada tahun 2022. Saya berwenang untuk menerapkan kebijakan seperti itu di pulau ini," kata Koster dalam sebuah pernyataan dari obrolan grup virtual Kamis (23/12). . ).
Koster mengaku sulit mengontrol penggunaan satu kali kantong plastik dan sedotan meski pembatasan sudah dilakukan sejak 2018 saat ia terpilih sebagai gubernur Bali.
“Sulit untuk memantau pelaksanaan kebijakan ini, terutama di pasar tradisional dan masyarakat lokal di pedesaan. Jadi saya akan menerapkan kebijakan yang lebih ketat mulai 2022 saat pandemi berakhir,” tambah Koster. Namun, Koster mengatakan lebih baik mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha daripada menerapkan kebijakan dan sanksi yang keras. .
Sementara itu, aktivis lingkungan IB Mandhara Brasika mengatakan akan memastikan gubernur menerapkan kebijakan tersebut. Dia akan dimintai pertanggungjawaban atas janjinya untuk menjaga Bali aman dari masalah sampah plastik di masa depan.
“Kami akan terus mengingatkan Gubernur akan janjinya untuk menutup dispenser plastik di Bali pada 2022, karena terlalu banyak toleransi terhadap komunitas ini selama pandemi Covid-19,” tutup Mandhara.