hanya 9 sirene peringatan tsunami untuk 153 desa berisiko tinggi di bali

Kategori : Adventure | Di buat pada Apr 29, 2021

Seorang pejabat memastikan bahwa hanya ada 9 sirene peringatan tsunami aktif di Bali, padahal 153 desa telah diidentifikasi sebagai daerah berisiko tinggi bencana. Ini menunjukkan kurangnya kesiapan provinsi untuk menghadapi bencana.

“Semoga kedepannya bisa ada sirene yang menyelimuti seluruh wilayah yang berada di zona bahaya tinggi,” kata Gede Teja, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali.

Semua desa tersebut berada di sepanjang pantai Bali, sedangkan 9 sirine telah diutamakan untuk padat penduduk dan tempat-tempat wisata diantaranya

ITDC di Nusa Dua, Seminyak, dan Tanah Lot.

“Idealnya, semua desa yang termasuk dalam zona bahaya tsunami harus memiliki sistem peringatan dini ini. Itu pekerjaan rumah kita ke depan, "kata Teja.

Ia menjelaskan, ada dua komponen sistem peringatan dini tsunami, yaitu komponen struktural seperti sensor dan kamera pengintai untuk menganalisis gelombang laut, serta komponen sosialisasi yang bertugas menginformasikan kepada masyarakat dan mengeluarkan instruksi untuk melakukan evakuasi.

Letak Indonesia di Pacific Ring of Fire merupakan salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia dan selalu beresiko terhadap gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Bali pernah mengalami gempa bumi yang cukup besar di masa lalu, yang mendorong Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tahun 2019 untuk memasang perangkat untuk mendeteksi gempa bumi dan tsunami.

Saat itu, para pejabat bertujuan untuk menyesuaikan sistem pulau dengan yang ada di Jakarta sehingga menjadikan Bali sebagai cadangan jika ibu kota menjadi tidak efektif jika terjadi bencana.


Please display the website in portrait mode!