Baik datang ke Indonesia untuk liburan maupun pindah secara permanen, sulit untuk tidak mengagumi kekayaan budaya dan tradisinya.
Namun, di balik keindahan nusantara ini, ada pula individu-individu yang indah namun kurang beruntung dan sangat membutuhkan bantuan. Selain sebagai bentuk pengabdian kepada sesama, masalah-masalah ini bisa mencakup kesadaran sosial, lingkungan, kesejahteraan hewan, dan lainnya.
Bagi para ekspatriat yang ingin berbuat baik, membantu, dan berbagi keterampilan demi kebaikan bersama, berikut daftar beberapa kegiatan sukarelawan. Tak ada yang lebih membahagiakan daripada tahu bahwa Anda telah melakukan sesuatu yang tulus.
Namun, seperti disebutkan dalam artikel tahun 2012, perlu diingat bahwa warga asing tidak diperbolehkan menjadi sukarelawan tanpa visa kerja yang sah.
1. Yayasan Peduli Anak
Yayasan Peduli Anak adalah organisasi nirlaba yang menyediakan perawatan keluarga dan tempat tinggal, serta layanan kesehatan bagi ratusan anak kurang mampu. Sebagai relawan, Anda akan bekerja dalam budaya yang berbeda bersama anak-anak dan staf lokal di rumah atau sekolah mereka. Anda juga akan membantu staf dalam kegiatan harian yayasan dan sekolah. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut mengenai program relawan mereka.
2. East Bali Poverty Project
East Bali Poverty Project (EBPP) adalah organisasi nirlaba yang membantu ribuan warga miskin di Bali Timur yang tidak memiliki akses ke air, sanitasi, jalan, sekolah, layanan kesehatan, dan listrik. Didirikan pada tahun 1998 oleh warga Inggris setelah ada permintaan bantuan dari desa pegunungan seluas 7.200Ha yang terisolasi dan dilupakan. Filosofi mereka adalah “membantu orang untuk membantu diri mereka sendiri.” Mereka hanya menerima relawan/magang yang masuk dengan visa sosial/budaya yang disponsori oleh EBPP. Semua relawan harus berkomitmen minimal selama 2 bulan – lebih lama lebih baik.
3. Friends of the National Parks Foundation
Friends of the National Parks Foundation (FNPF) adalah organisasi konservasi nirlaba asal Indonesia yang bekerja melindungi satwa liar dan habitatnya, sambil mendukung komunitas lokal. Program mereka telah diakui secara global oleh lembaga seperti UNDP, Whitley Fund for Nature, dan Rainforest Action Network. Didirikan tahun 1997 oleh sekelompok dokter hewan dan konservasionis, FNPF membuka peluang relawan di Bali Wildlife Rescue Centre (BWRC), Pulau Nusa Penida, atau Kalimantan.
Program relawan ini memberikan pengalaman dalam merawat satwa dan konservasi. Kegiatannya termasuk memberi makan, membersihkan kandang, perawatan lingkungan, serta mengamati perilaku satwa. Namun, relawan tidak diperbolehkan menyentuh langsung hewan.