Kabupaten Gianyar Bali baru-baru ini mengklaim telah mencapai kekebalan kelompok terhadap COVID-19 dengan lebih dari 190.000 orang di wilayah tersebut divaksinasi, tetapi perhitungannya tampaknya tidak sesuai.

Pejabat kabupaten telah membuat klaim atas dasar populasi yang memenuhi syarat untuk vaksinasi tetapi tidak pada seluruh populasinya.

Penduduk Gianyar menurut sensus 2020 adalah 515.344, per sore klaim mereka di mana Ubud berada, dilaporkan telah berhasil memvaksinasi total 194.113 orang. Jumlah itu, tentu saja, tidak mendekati 70 persen dari seluruh populasinya, yang merupakan persentase yang ditargetkan untuk benar-benar mencapai kekebalan kelompok. Masih klaim herd immunity dilontarkan Sekda Gianyar Ngakan Dharma Jati.

Ini karena Gianyar hanya menghitung populasi yang memenuhi syarat vaksin sebanyak 380.000 orang. Orang mungkin bertanya-tanya bagaimana mereka bisa mengklaim 63% ketika 155.000 tidak mendekati setengah dari 380.000. Ini karena para pejabat tampaknya percaya bahwa hanya 250.000 orang yang perlu divaksinasi di kabupaten itu.

Jadi angka 250.000 berasal dari ide untuk menggambarkan 70% dari 380.000 namun bahkan matematika cepat akan menjelaskan bahwa ini hampir tidak 66%, bicarakan tentang pembulatan.

Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan daerahnya telah mampu mencapai vaksinasi cepat tersebut melalui sistem banjar, mengacu pada pusat komunitas lokal di Bali.

“Dengan sistem banjar, yang pertama di Bali kita dapat dengan mudah mengontrol pemberian vaksin dosis kedua,” kata Mahaystra.