krisis covid-19 tidak terkendali di bali: pendapat para ahli

Kategori : Adventure | Di buat pada Sep 13, 2020

Seorang pakar kesehatan masyarakat berpendapat bahwa krisis COVID-19 di Bali masih belum terkendali dan ada lonjakan kasus. Sementara para pejabat menolak penyebab lonjakan terkait dengan dibukanya pariwisata domestik di Bali baru-baru ini.

“Lonjakan kasus menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 tidak terkendali di Bali, dan jumlah yang dilaporkan secara resmi mungkin hanya sebagian dari jumlah kasus sebenarnya di masyarakat,” I Made Ady Wirawan, yang mengepalai Fakultas Universitas Udayana. Kesehatan Masyarakat, kata hari ini.

164 kasus dilaporkan pada 8 September sehingga total kasus yang dilaporkan di Bali menjadi 6.549. 12 pasien meninggal pada hari itu yang merupakan jumlah kematian tertinggi dalam satu hari yang tercatat sampai saat itu.

Bali melaporkan jumlah kasus yang cukup rendah pada hari-hari awal pandemi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, meskipun Bali menjadi tujuan liburan utama negara yang menyambut ribuan turis asing sebelum perjalanan terhenti.

Namun, selama lebih dari seminggu sekarang, kasus yang dilaporkan setiap hari telah meningkat menjadi lebih dari 100 kasus per hari. Ini didahului setelah pariwisata domestik dibuka pada 31 Juli dan rata-rata dikunjungi 3.000 pengunjung setiap hari pada bulan lalu.

Ketut Suarjaya, Kepala Dinas Kesehatan Bali, menyangkal dibukanya pariwisata domestik menjadi faktor penyebab lonjakan itu meski hubungannya langsung ke depan.

Ady juga mengatakan bahwa peningkatan tingkat penularan juga dapat dikaitkan dengan protokol kesehatan yang longgar karena warga telah lelah dan lesu hingga enam bulan pandemi.

Selain itu, pakar kesehatan tidak dapat memperkirakan puncak kasus COVID-19 karena "tingkat pengujian yang rendah".

“Selain itu, dibukanya kembali pariwisata nusantara juga seolah memberi indikasi kepada masyarakat bahwa situasi aman ketika masih banyak transmisi yang terjadi,” kata Ady.


Please display the website in portrait mode!