pembatalan yang diamati dari turis setelah karantina 8 hari diumumkan di bali

Kategori : Adventure | Di buat pada Oct 11, 2021

Pejabat dari Asosiasi Pariwisata membenarkan bahwa karena kebijakan karantina Indonesia, sejumlah besar wisatawan internasional ragu-ragu untuk mengunjungi Bali.

I Nyoman Nuarta, Ketua Asosiasi Pemandu Wisata Bali, mengakui mayoritas calon pengunjung dari negara-negara terpilih seperti Jepang, China, dan Korea Selatan memutuskan untuk menunda perjalanan mereka ke pulau itu karena masa karantina yang panjang pada saat kedatangan mereka. "Meskipun ada sekitar 300.000 calon wisatawan dari seluruh dunia, sebagian besar penumpang memutuskan untuk menunda perjalanan mereka karena kebijakan karantina 8 hari." ujar Nuarta pada Rabu, 10 Juni.

Menurut Nuarta, jika pemerintah pusat mempersingkat masa karantina bagi pengunjung internasional, Bali akan mengalami peningkatan pengunjung. "Saya yakin banyak wisatawan yang sudah menunggu perbatasan dibuka kembali akan senang untuk memulai perjalanan ke Bali lagi jika pemerintah mempersingkat waktu karantina menjadi maksimal dua hari." Apalagi yang sudah sering berkunjung ke pulau itu sebelum wabah,” urai Nuarta.

Dia juga ingin pemerintah mengambil kebijakan yang terbaik untuk kepentingan pasar. "Dengan pembatasan ini, wisatawan dari China, Jepang, dan Korea Selatan yang biasanya menghabiskan waktu kurang dari seminggu di pulau itu tidak akan bisa menikmati liburan mereka di pulau itu." Oleh karena itu, saya mengusulkan agar pemerintah meninjau kembali peraturan ini dengan syarat masuk yang berat seperti negatif Covid-19 dan sertifikat vaksin," tutup Nuarta.

Sementara itu, dia meyakinkan pemerintah bahwa sebagian besar pekerja turis Bali siap menyambut pengunjung internasional, dengan 90 persen telah menyelesaikan vaksin Covid-19.


Please display the website in portrait mode!