Analis pariwisata Bali telah mendorong Presiden Indonesia Joko Widodo untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata di Bali pada 17 Agustus 2021.

Menanggapi pernyataan baru-baru ini dari pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi untuk mulai membuka kembali kegiatan ekonomi secara bertahap pada September 2021, analis dan praktisi pariwisata Bali, I Wayan Puspa Negara, menyatakan bahwa pemerintah pusat dapat mempertimbangkan untuk membuka kembali sektor pariwisata di Bali. Bali lebih cepat. “Saya menawarkan kepada Presiden bahwa kita mulai membuka kembali sektor pariwisata kita pada 17 Agustus, sebagai hadiah ke Bali pada kesempatan Hari Kemerdekaan kita.” Pada Selasa (3/8), Puspa Negara menyatakan.

Negara juga menyatakan bahwa banyak lokasi berbeda di Bali, termasuk Kuta, Legian, dan Seminyak, telah memenuhi semua langkah yang diperlukan untuk membuka kembali perusahaan mereka dan melanjutkan operasi normal. “Semua perusahaan pariwisata kami telah menetapkan rencana pencegahan yang memadai untuk operasi dan telah menyelesaikan proses sertifikasi Bersih, Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (CHSE). Selain wilayah tersebut, Pemerintah Provinsi Bali telah efektif memberikan vaksinasi Covid-19 kepada 100% penduduk di tiga zona hijau yaitu Ubud, Sanur, dan Nusa Dua.

Negara juga menyarankan agar pemerintah mengubah jam 8:00 malam. jam malam untuk memungkinkan kafe dan restoran melayani lebih banyak klien. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Putu Astawa, menyepakati industri pariwisata Bali harus segera dibuka kembali karena Bali telah memenuhi semua persyaratan pemerintah pusat agar dapat berfungsi dengan baik. Selain sertifikat CHSE dan bagian zona hijau Covid-19, bandara kami juga dilengkapi untuk menampung lebih banyak wisatawan karena kami sebelumnya telah menetapkan proses yang memadai untuk menangani serbuan tamu pada saat kedatangan mereka.” kata Astawa. Astawa juga menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 dosis kedua akan didistribusikan di Bali dalam waktu dekat. “Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kami berharap dapat menyelesaikan pengiriman dosis kedua vaksin ke lebih dari 70% populasi kami pada September 2021. Kami sangat berharap industri pariwisata dapat berfungsi pada saat itu.” Astawa sampai pada kesimpulan.